Laman

Thursday, June 19, 2014

Rumus dan Tata Cara Touring Sepeda Motor

Apa sih yang dimaksud dengan Touring ?
Touring merupakan salah satu bentuk kegiatan para Bikers untuk melakukan perjalanan ke tempat tujuan dengan menggunakan Sepeda Motor. Pada Touring terdapat aturan, baik itu kode-kode maupun tata cara touring agar perjalanan dapat berjalan dengan lancar.

Berikut sedikit informasi tentang Tata cara Touring menggunakan Sepeda Motor :


Hand Code (Kode Tangan) :
  1. Gunakan hanya tangan kiri
  2. Acungkan jempol ke atas = untuk konfirmasi tanda siap berangkat atau salam brotherhood
  3. Satu jari = bentuk barisan menjadi satu kolom
  4. Dua jari = bentuk barisan menjadi dua kolom
  5. Jari telunjuk dan jari kelingking diangkat = bentuk barisan menjadi zigzag
  6. Lima jari = peserta touring bubar dari barisan untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
  7. Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
  8. Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang dituju 
Foot Code (Kode Kaki) :
  1. Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri 
  2. Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
  3. Turunkan kedua kaki = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, dan kereta api
Horn Code (Kode Klakson) :
  1. Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper), tanda klotur putus (hanya sweeper), tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
  2. Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
  3. Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar :
  1. Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan dan wajib tune up atau service sebelum hari keberangkatan
  2. Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
  3. Patuhi semua standar safety rider
  4. Peserta wajib memakai perlengkapan touring
  5. Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
  6. Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan
Perbekalan untuk touring :
  1. Lampu bohlam depan 
  2. Busi
  3. Sekring
  4. Kabel rem 
  5. Kabel kopling
  6. Ban dalam 
  7. Handle rem
  8. Peralatan motor
Tata cara pemberangkatan :
  1. Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (Road Captain)
  2. RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya dan memposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
  3. Peserta mengikuti dengan membentuk barisan satu kolom dan ditutup oleh SP (SweePer)
  4. RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat postingan Hand Code diatas) diikuti oleh peserta yang sudah siap
  5. SP memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat postingan Horn Code diatas)
Tata cara konvoi :
  1. Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
  2. Tidak membentuk garis lurus dengan motor di depannya
  3. Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor di depan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
  4. Atur jarak aman sesuai dengan kecepatan
  5. Pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
  6. Tidak melanggar lampu merah
  7. Teruskan pesan Hand Code (Kode Tangan) dan Foot Code (Kode Kaki) kepada peserta dibelakang
  8. Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
  9. Hidupkan lampu hazard (opsional)
  10. Tidak menggunakan lampu strobo atau lampu flip-flop
  11. Tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
  12. Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC 
  13. Tidak saling mendahului
  14. Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar 
  15. Usahakan selalu tetap tenang
  16. Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (trouble) di jalan
Tata cara di lampu lalu lintas atau di persimpangan :
  1. RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu lalu lintas menyala kuning untuk menghindari putus nya konvoi
  2. Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
  3. Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata cara konvoi terputus :
  1. SP memberikan pesan Horn Code (Kode Klakson)
  2. RC mengurangi kecepatan
  3. Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama SP mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80kpj
  4. Setelah semua bergabung kembali, SP kembali memberikan Horn Code (Kode Klakson)
Tata cara menghalau penyusup :
  1. Maksimalkan jarak motor dengan motor di depan nya sesuai kecepatan
  2. Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada penyusup
  3. SP berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
Tata cara peserta mengalami masalah :
  1. Peserta memberika tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
  2. RC memberhentikan konvoi
  3. SP memberi kabar RC bila tidak mengetahui
  4. SP atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
  5. Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
  6. Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
Bila terjadi kecelakaan minor injured :
  • SP memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
  • Korban dirawat sementara
  • Bawa korban ke balai pengobatan terdekat
Bila terjadi kecelakaan major injured :
  • Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
  • Semua peserta mengamankan TKP dan mengatur lalu lintas
  • SP memberikan tanda kepada klotur berikutnya 
  • Evakuasi di pimpin langsung oleh RC
  • RC broadcast berita
  • Wajib stop touring
Bila terjadi mogok :
  • Klotur emergency stop
  • RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani oleh peserta
  • Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat